Acara yang berlangsung di Laboratorium Kimia SMA 1 Karang Bintang ini bisa terselenggara berkat
bantuan pemerintah untuk komunitas literasi tahun 2025, sebagai wujud dukungan terhadap pengembangan literasi di daerah.
Maria Ispri sang narasumber merupakan Guru Bahasa Jerman yang juga aktif sebagai Novelis. Maria membawa perspektif unik tentang kekuatan narasi. Ia membawakan materi dengan lugas, menggabungkan teori penulisan sastra modern dengan praktik pengangkatan isu-isu lokal.
Dalam sesi yang menarik perhatian 50 peserta yang hadir, Maria Ispri menyampaikan filosofi dasar mengapa kegiatan menulis ini sangat krusial.
"Tulisan, pada dasarnya, adalah buah pikir penulis. Ia bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah wadah berisi pesan yang akan disampaikan dengan sengaja kepada pembaca," jelasnya. I
a melanjutkan, bahwa sebuah karya tulis yang baik memiliki dampak jauh melampaui batas-batas halaman. "Tulisan yang kuat akan menjadi penggerak di tengah masyarakat. Ia bisa memicu diskusi, mengkritik keadaan, atau bahkan menginspirasi perubahan sosial. Lebih dari itu, sebuah tulisan yang otentik, yang memiliki ruh dan nilai lokal, akan menjadi warisan abadi bagi penulis dan komunitasnya," tandasnya.
Maria mengajak para peserta untuk menggali potensi cerita dari lingkungan terdekat mereka, mulai dari legenda sungai, upacara adat, arsitektur rumah adat, dialek khas, hingga profesi unik yang hanya ada di Tanah Bumbu.
"Jangan pernah remehkan kisah-kisah kecil yang ada di sekitar kita. Cerita tentang penjual kue subuh yang gigih, kisah mistis di balik bukit desa, atau bahkan perjuangan seorang guru di pelosok yang belum tersentuh listrik semua itu adalah sumber inspirasi untuk menulis cerita,n" tuturnya.
Ia kemudian memandu peserta melalui langkah-langkah praktis, dimulai dari teknik mencari ide lokal, membangun karakter yang memiliki ciri khas daerah, hingga cara menyisipkan deskripsi latar yang kaya detail sehingga pembaca dapat benar-benar bisa terbawa dalam cerita.
Karya peserta akan dikumpulkan, diseleksi dan dilakukan penyuntingan intensif, di mana panitia dan tim editor akan memastikan karya-karya tersebut memenuhi standar untuk diterbitkan dalam bentuk antalogi.
.jpg)
1 Komentar
👍🏻
BalasHapus