Resensi Buku Simbok dan Pekerjaan-pekerjaan Masa Depan



PijarInspirasi.Com- Simbok dan Pekerjaan-pekerjaan Masa Depan

Judul : Simbok dan Pekerjaan-pekerjaan Masa Depan
Penulis : Mia Ismed 
Penerbit :Gambang 
ISBN: 978-602-6776-96-9
Tahun Terbit : 2020
Tebal: 144  halaman
Peresensi : Sri Purwanti (Ummu Roya)

"Hasil pendidikan itu sebenarnya apa? Nilai yang tinggi atau manusia yang bernilai?"(Hal. 142)

Buku ini adalah buku yang berisi kumpulan cerpen, naskah drama yang disadur dari cerpen, dan monolog. 
Isinya didominasi kritik sosial yang berhubungan dengan dunia pendidikan.  Sebagaimana kita ketahui dunia pendidikan kita saat ini sering berganti kurikulum dengan cepat karena mengikuti peramu (pemilik kebijakan) agar bisa menghadapi persaingan internasional. Bukan hal yang mengherankan karena saat ini perkembangan teknologi melesat pesat, tentu saja hal ini membawa dampak bagi seluruh elemen masyarakat tidak terkecuali dunia pendidikan. 

Akan tetapi perubahan pesat yang tidak diimbangi dengan kesiapan dari semua elemen tentu akan menimbulkan goncangan di tengah masyarakat. Hal ini bisa kita lihat dari tulisan yang berjudul "Budi Telah Mati". Sebuah kritik sosial dari dunia pendidikan yang dirangkai secara apik sehingga membawa pembaca larut dalam cerita yang ditulis.

Tidak bisa dimungkiri saat ini dunia pendidikan mengalami krisis moral. Banyak anak didik yang kehilangan adab terhadap guru. Era 90an guru bisa mendisiplinkan murid sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mendapatkan dukungan dari orang tua. Namun saat ini kondisinya jauh berbeda, jika ada tenaga pendidik menegakkan aturan demi kebaikan anak didiknya orang tua akan maju menjadi tameng, apalagi jika orang tuanya memiliki power. 

Peran guru dalam menanamkan budi pekerti seperti sengaja dimatikan demi menjaga ambisi pribadi orang tua siswa. Hal ini terjadi karena ada perbedaan dalam memaknai definisi dan tujuan pendidikan antara orang tua, dan guru. Masing-masing pihak memiliki persepsi yang berbeda terhadap tujuan pendidikan anak sehingga menimbulkan gesekan di antara mereka, termasuk langkah guru dalam mendidik siswanya.

Orang tua sering berpatokan pada nilai saja, sementara sebagian besar tenaga pendidik masih berpatokan pada nilai-nilai moralitas. Hal ini sering memicu terjadinya gesekan di antara mereka. Apalagi jika orang tua memiliki uang lebih (kaya) mereka cenderung semena-mena terhadap pendidik bahkan hari ini orang tua siswa bisa semaunya menuntut guru, melakukan penganiayaan, bahkan sampai menghilangkan nyawa (kekerasan berujung Kematian).

Buku ini bisa mewakili isi hati beberapa pihak yang resah dengan kondisi dunia pendidikan akhir-akhir ini. Pemilihan kata-kata yang halus tetapi tepat pada sasaran, analog yang pas dengan situasi di lapangan bisa memberikan gambaran yang tepat dengan situasi yang ada.

Posting Komentar

0 Komentar